Selasa, 28 April 2015

contoh tugas semi ilmiah , non ilmiah dan ilmiah

Contoh Artikel semi ilmiah
sumber: najmiyusufabdat.blogspot.com
Sejarah real madrid
Awal mula (1902—1945)
Foto bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.
Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh para akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza yang di dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid.[5] Klub terakhir terpecah lagi pada tahun 1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada tanggal 6 Maret 1902.[1] Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912.[6] Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.[7]
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir pasti diraih, direbut oleh Barcelona.[8] Real Madrid akhirnya berhasil memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut.[9]

Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943.[10][11] Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.[12]
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini.[13] Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960.[12]Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA.[14] Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.[15] Tim ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She Loves You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian Diario Marcamengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.[15]
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol.[16] Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea.[17] Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung.[18] Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.

Naik turun, generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000)
Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai era generasi La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari nama el buitre ("burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan pemain terkenal seperti penjaga gawang Francisco Buyo, bek kanan Miguel Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut, satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La Quinta del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno, dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32 tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di bawah manajer Jupp
Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga Champions UEFA dan mengalahkanJuventus dengan skor 1–0 berkat gol dari Predrag Mijatović.


Era saat ini (2000—sekarang) 
Para pemain Real Madrid pada tahun 2007.
Beberapa bulan usai meraih gelar Eropa kedelapannya, Real Madrid memilih presiden yang baru pada Juli 2000 dan yang terpilih adalahpengusaha Spanyol, Florentino Pérez.[19] Dalam kampanyenya ia berjanji untuk menghapus utang klub dan memodernisasi fasilitas klub. Namun janji utamanya yang mendorong Pérez kepada kemenangan saat pemilihan adalah pembelian Luís Figo dari seteru abadi Madrid, yaitu Barcelona.[20] Tahun berikutnya, klub membangun kamp pelatihan yang baru dan menggunakan uang yang mereka dapat dari tahun sebelumnya untuk memulai perekrutan pemain bintang—yang oleh jurnalis Spanyol disebut sebagai "Los Galácticos"—dengan mengontrak pemain-pemain seperti Zinédine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl González, dan David Beckham. Sempat menjadi perdebatan ketika pemain-pemain yang dibeli oleh Perez gagal menunjang prestasi klub, namun berhasil tertutupi oleh gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003. Namun sejak 2003 sampai 2006, sekalipun diisi barisan pemain bintang, klub gagal meraih satupun piala.[21]
Ramón Calderón kemudian terpilih sebagai presiden klub pada 2 Juli 2006 dan kemudian ia mengangkat Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag Mijatović sebagai direktur sepak bola yang baru. Real Madrid memenangkan gelar La Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Tetapi hanya beberapa saat usai memenangi gelar tersebut, Capello langsung dipecat.[22] Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih Jerman, Bernd Schuster.
Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real Madrid dan bertahan sampai saat ini.[24][25] Pérez melanjutkan tradisinya mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan dan kemudian membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling. Di bawah asuhan pelatih kontroversial dari Portugal, Jose Mourinho, Real Madrid berhasil memenangi gelar La Liga untuk ke-32 kalinya pada musim 2011-12.


Contoh Artikel Non Ilmiah

Cerpen
Sumber : cerpenmu.com (karangan Tito Mendes)

                                                Ijinkan Aku Tetap Sekolah

Nanis merupakan anak bungsu dari pasangan keluarga miskin. Empat orang kakanya hanya mampu menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD), bahkan ibunya tak paham soal sekolah. Kalo bicara soal pendidikan di keluarganya, yang paling tinggi adalah kakaknya yang nomor dua. Dia sempat merasakan duduk di bangku SMP walau hanya satu semester, dan kemudian didepak lantaran tidak bisa membayar biaya sekolah.
Sebagai orang desa yang serba susah, mimpi Nanis tidak muluk-muluk. Dia hanya ingin bersekolah. Tidak peduli sekolah apapun namanya. Waktu duduk di bangku sekolah SD, Nanis bersekolah di sekolah yang hanya bersetatus terdaftar. Soal prestasi sekolahnya, jangan ditanya. Karena jika ditanya, itu hanya akan menjadi pertanyaan yang tidak pernah terjawab sepanjang masa, dan akan menjadi rahasia yang tak terpecahkan, bahkan dengan mengerahkan intelejen sekelas FBI sekalipun.
Gedung sekolah Nanis ketika itu lebih pantas dijadikan kadang kelinci, daripada kandang ayam. Tapi Nanis tidak peduli. Buat Nanis, yang penting adalah status bersekolahnya, dan belajar dengan giat. Soal sarana dan prasarana, itu urusan lain. Menurut Nanis, toh pada akhirnya yang dilihat hanya ijazah, dan kemampuannya saja, tidak sampai gedung, pengajar, bocor atau tidak bocor sekolahnya. Walau orang miskin, Nanis memang terkenal memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Hingga pada akhirnya, dengan menjunjung tinggi keyakinannya itu, Nanis dapat menyelesaikan pendidikannya hingga lulus SMA.
Seperti kebanyakan siswa lainnya, Nanis pun ‘galau’ ketika harus memilih bekerja atau kuliah. Jika kuliah, kuliah jurusan apa, di mana, bagaimana memulainya, dan segudang pertanyaan lainnya. Pertanyaan tambahan bagi Nanis adalah, biayanya dari mana, bagaimana cara daftaranya, dijemput atau tidak, dan beberapa pertanyaan polos yang sulit dicerna oleh kebanyakan orang. Karena bagi kebanyakan orang, pertanyaan-pertanyaan Nanis bukanlah pertanyaan yang wajib dijawab. Bahkan, jika diumpamakan sebuah ujian, pertanyaan Nanis itu masuk kategori pertanyaan “Bonus”. Yang kalaupun salah menjawabnya, tetap dianggap benar oleh pembuat pertanyaan.
Hingga suatu ketika, Nanis memberanikan diri menyampaikan kebingungan kepada Ibunya yang dianggap dapat memberikan solusi.
“…Bu, Aku bingung, aku sudah lulus SMA” keluh Nanis kepada ibunya.
“Terus, apa masalahmu?”Jawab ibunya.
“Aku bingung harus kuliah atau bekerja” lanjut Nanis ragu.
“Kita ini orang miskin, bekerja lebih baik buatmu. Tidak ada kata kuliah, bisa lulus SMA saja, kau sudah banyak bikin ibu susah.!!” sahut ibunya sinis.
Nanis diam tanpa kata, karena menjawab pernyataan ibu, hanya akan mempersulit perjuangannya. Nanis tidak menduga, ternyata mengeluh kepada ibunya jadi masalah baru. Sekarang tantangan Nanis bertambah, selain kebingungannya memilih kerja atau kuliah, Nanis harus meyakinkan ibunya agar memberi restu untuk melanjutkan kuliah.
Nanis tidak berani bercerita kepada Bapaknya tetang masalah yang sedang dialami, hal ini dilakukan oleh dia bukan tanpa alasan. Mungkin karena sejak awal Nanis lahir, bapaknya memang sudah tidak berniat untuk menyekolahkannya. Bagi bapaknya, menjadi kuli bangunan dari kampung ke kampung sudah cukup terhormat. Itulah kalimat semboyan bapak Nanis sejak ibunya mengandung Nanis dan empat orang saudaranya.
Bapak Nanis sseorang kuli bangunan. Saat ini, sedang merantau menyelesaikan sebuah proyek gedung di kota bersama teman satu desanya. Biasanya, bapak Nanis balik saat proyek selesai atau saat diberi kesempatan libur oleh Mandor.
Malam hari setelah Nanis pulang dari mushalla usai menjalankan shalat Isya, dia mencoba menemui kakaknya yang nomor tiga, namanya Intan. Intan adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga Nanis. Selain memiliki sifat keibuan, Intan kadang bijak dalam memberi nasehat dan arahan.
“Teh -teteh, sebutan kakak perempuan bagi orang sunda-, aku bingung” keluh Nanis pada Intan.
“Bingung kenapa kamu Nis?” sahut Intan.
“Teteh tahukan, aku baru saja dinyatakan lulus oleh sekolah” lanjut Nanis.
“Lalu, masalahmu apa? Tanya tetehnya kembali.
“Aku ingin kuliah, tapi aku tak tahu bagaimana caranya. Aku tak tahu harus memulai dari mana. Kita tak punya uang, uang pendaftaran, uang macam-macam, semua kita tidak punya. Parahnya lagi, Ibu malah menyuruhku untuk memilih bekerja. Aku tak tau harus bekerja apa” jawab Nanis panjang menjulang.
“Nis, jika teteh harus menjawab jujur, mungkin mengeluh pada teteh juga akan menambah masalah buatmu”. Sahut Intan dengan nada lemah. “Teteh tahu apa tentang sekolah” lanjutnya dengan mata berkaca-kaca. “Tapi, rasanya, sebagai orang yang lebih tua, teteh tidak pantas membantah keinginanmu yang mulia itu” lanjut Intan menenangkan. “Lalu.?” Tanya nanis penasaran. “Teteh mendukungmu Nis, nanti teteh bantu kamu meyakinkan ibu” tegas intan meyakinkan.
Nanis girang bukan kepalang, “terima kasih Teh” sahut Nanis dengan wajah gembira. Nanis beranjak ke kamar, Nanis tidur pulas malam ini.
Soal urusan lobi melobi ibu, Intan memang jagonya. Mungkin karena mereka sama-sama perempuan, sehingga tahu dari mana dia harus memulai sebuah pembicaraan dan meyakinkan.
Keesokan harinya, Intan menyiapkan amunisi, siap berperang, siap menyerang. Menunggu hari senja, Intan bergegas, bertanya kepada teman-temannya, mengapa kita harus sekolah, bagaimana orang bisa sukses, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sudah disiapkan. Semua jawaban direkam olehnya, dan akan dijadikan bahan obrolan saat meyakinkan ibunya nanti malam. Hari kembali senja, perjuangan Intan dimulai.
Setelah shalat magrib, Intan mulai mendekati Ibunya. Muka ibu nampak sedang tidak sedap, Intan urung. Bada Isya, muka ibu mulai cerah. Entah pembersih apa yang dipakai ibu Intan. Intan mendekat, sedikit pura-pura santai, lalu intan menyapa.
“…Bu, aku lihat TV di rumah teman, banyak orang-orang sukses yang muncul disana” Intan memulai pembicaraan dengan ibunya.
“Kenapa? Kamu ingin ibu belikan TV untuk kalian? Uang dari mana?” Sahut ibu menebak maksud Intan.
“Bukan Bu” bantah Intan. “Dari tayangan itu, mereka berjuang menjadi sukses dan mereka sekolah” jelas Intan dengan ragu.
“Pasti mereka berasal dari orang kaya” timpal ibu.
“…Betul bu” sahut Intan. “Tapi, yang paling penting, walau mereka kaya, mereka bersekolah sampai tinggi. Sampai sarjana, malah di atasnya” Intan mulai mengarah kepada pokok pembicaraan.
“Ya, karena mereka kaya” bantah ibunya.
“kalau mereka saja yang sudah kaya mau sekolah, mengapa kita orang susah gak mau sekolah bu, setidaknya, supaya kita lebih terhormat, sejajar dengan kebiasaan orang kaya, yaitu sekolah” Intan mulai panas.
“Bagaimana kita bisa sekolah, kalo kita gak punya uang buat bayarnya. Sekolah itu hanya miliki mereka yang ber-uang. Orang susah kayak kita mana bisa” Ibu terbakar.
“Sekolah itu sebab bu, bukan akibat. Orang sekolah, berilmu, sukses, lalu jadi orang kaya. Bukan sebalikna. Setelah kaya, mereka menyekolahkan anak dan keturunannya. Bukankah ibu dulu yang pernah bilang kepada Intan waktu kecil soal itu.!?” Intan mulai ngarang. Ibu mulai diam dan berpikir sejenak, bingung, karena ibu merasa tidak pernah mengatakan hal itu sebelumnya. Tapi tetap meng-amini, lalu menyahut.
“…Tan, orangtua selalu berbicara idealis kepada anak-anaknya, walaupun sesuatu yang tidak mungkin sekalipun dicapainya. Itu kewajiban orangtua. Kenyataanya, tidak semudah yang ada pada ucapan mereka. Paham kau Tan..!? bentak ibunya.
“…Sudahlah, usiamu sudah cukup tua untuk sekolah, tidak pantas anak SMP seusia kamu” kata ibu mulai menutup pembicaraan.
“…bukan aku bu, tapi Nanis” Intan memelas.
Pembicaraan mereka berlanjut dengan tensi yang lebih rendah. Intan mulai menjalan strategi memelas kepada Ibunya, si Ibu mulai merendah. Bertahan di tengah gempuran sang anak. Berkali-kali Intan melakukan serangan, tapi tetap dimentahkan. Pembicaraan terus berlangsung, hingga mereka tertidur.
Pagi buta Intan terbangun lebih dahulu dari ibunya. Intan bergegas, menjalankan shalat subuh, membersihkan dapur, dan menyiapkan makanan seadanya. Tak lama kemudian ibu terbangun. Intan berharap ibu lupa dengan perdebatan tadi malam. Walau ingat, Intan berharap ibu menyetujui niat Nanis untuk melanjutkan kuliah.
Waktu sudah menunjukan pukul 09.00 pagi, tidak ada pembicaraan yang berarti hari ini. Ibu malu menyapa, Intan enggan memulai. Sementara Nanis, menjalankan aktifitas rutinnya, menyemai harapan.
Ibu mendekat pada Intan, dengan gerakan sedikit canggung, ibu menyapa.
“…Tan, kemana Nanis?” Tanya ibu penuh basa-basi
“Mungkin sedang keluar bersama teman-temannya bu” jawab Intan dengan nada kikuk.
“Jika Dia pulang nanti, bilang padanya…”
“Bilang apa bu?” potong Intan penasaran.
Ibu termenung dan terdiam sejenak. Sementara Intan menanti jawaban ibu dengan mata berbinar-binar.
“Bapak minta Nanis menyusul ke kota, kontraktor tempat bapak bekerja membutuhkan kuli untuk percepatan proyeknya. Tadi malam bapak menelepon lewat tetangga” jawab ibu dengan muka penuh bersalah.
Intan terdiam, pikirannya melayang. Sang Negosiator handal ternyata harus bersimpuh mengakui kekalahan yang tragis, kalah karena alasan kemiskinan. Negosiasi tadi malam berakhir, dan pemenang sudah diumumkan. Hasilnya adalah Nanis menjadi Kuli.
Nanis belum tahu soal ini, karena hari ini Nanis sedang menemui guru-gurunya yang dianggap bisa membantu meraih mimpinya itu.
Tapi palu sudah diketuk, sekuat apapun, hasil apapun yang nanis dapat, menjadi kuli adalah jawabannya. Karena suara bapak adalah suara tuhan. Tidak ada yang bisa membantah keputusan tersebut. Ini adalah pukulan hebat bagi Intan. Sementara Nanis masih tersenyum dikejauhan entah dimana. Dia belum tahu, bahwa kuli adalah profesi dia selanjutnya.

Karya ilmiah
Bahaya merokok
Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002). Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi.

Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah untuk menggambarkan bahaya merokok, penyimpangan sek pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.

C. TUJUAN
Agar pembaca lebih mengerti tentang bahaya merokok, penyimpangan seks pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba serta menyadari bahwa merokok, penyimpangan sek pada remaja dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba dapat merusak tubuh manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Remaja dan Rokok
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya. Penyebab Remaja Merokok antara lain :
1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh Teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)
3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).

Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain disekitar kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencegahan harus lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan sekali kali mencoba untuk merokok karena hamper dari semua yang terjerumus berawal dari coba coba. Pikirkan bentuk pergaulan. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan

B. Saran
Menekan pada pencegahan maka perlu dipikirkan upaya upaya yang lebih sungguh sungguh dan terpadu : di sekolah, di rumah dan melibatkan pihak pihak lain.


Rabu, 25 Maret 2015

pengertian deduktif dan induktif tugas1 B1

Tugas Softskill
Bahasa Indonesia 2
Pengertian Induktif dan Deduktif

                                                         
1.Pengertian Deduktif dan Induktif ?
2.Metode dari Kalimat Deduktif dan Induktif ?
3. Perbedaan Induktif dan Deduktif?
Jawab
1 Deduktif =   Kalimat utama paragraf ini terletak di awal paragraf.
Induktif   =   Adalah kalimat utama paragraf ini terletak di akhir paragraf.Kalimat-kalimat penjelasnya ditulis sebelum kalimat utama
2. metodenya deduktif
-Tahapan Observasi dan klasifikasi
-Tahapan perumusan hipotesis
- Tahapan Sepekulasi
Metode induktif
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
3 Paragraf deduktif dimulai dari gagasan yang bersifat umum menuju gagasan gagasan yang bersifat khusus(umum-khusus)
Paragraf yang dimulai dari uraian uraian yang bersifat khusus menuju utaian yang bersifat umum (khusus-umum)

Sumber/Referensi        : Buku Kompetensi Berbahasa Indonesia untuk SMA kelas 11 penulis adi abdul somad
http://www.slideshare.net/sekolahmaya/smama-kelas11-aktif-dan-kreatif-berbahasa-indonesia-adi-yudi-amin

Jumat, 09 Januari 2015

tugas softskill - Jurnal pembelian

Tugas softskill

Jurnal pembelian
Muhammad Najmi Yusuf
KELAS 3EA11
NPM 15212014




TUGAS SOFTSKILL (ANALISA SUATU JURNAL PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG/MERK/BRAND)
ANALISA :
Menurut saya,penelitian ini menitikberatkan kepada faktor faktor yang mendukung berbagai kegiatan yang berbau pembelian online,dan juga tentang bagaimana cara perusahaan/pebisnis online mendapat kepercayaan dari masyarakat. pada jurnal yang saya analisis bahwa perilaku konsumen terhadap pembelian suatu barang  dengan mempelajari sikap konsumen diharapkan dapat menetukan apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang terhadap produk komputer merek tertentu (Acer), berarti konsumen itu mau menerima atau merasa senang terhadap produk komputer, sehingga bila produk komputer ditawarkan kepada konsumen, kemungkinan besar akan dibeli oleh konsumen tersebut.
Perilaku konsumen dalam membeli produk komputer tidak hanya dipengaruhi oleh sikap seseorang, tetapi juga akan dipengaruhi oleh variabel norma subyektif, karena produk komputer merupakan produk yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam proses pengambilan keputusan beli. Jadi konsumen dalam hal ini perlu mencari informasi, mengevaluasi alternative, memilih salah satu altern


JURNAL LINK : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21115/1/jmb-sep2008-1%20%281%29.pdfative, kemudian membeli.

tugas softskill - perilaku Konsumen

Tugas softskill
Perilaku Konsumen
Muhammad Najmi Yusuf
KELAS 3EA11
NPM 15212014


Soal
Bagaimana perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian belanja on line?
Jawaban


Menurut saya, pertama-tama kita harus mengetahui apa itu yang dimaksut perilaku konsumen.Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan..Jadi sebelum pembeli belanja di media online,pembeli wajib mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam belanja online tersebut.Keunggulan dari berbelanja online adalah dari segi waktu,kita bisa akses kapan saja,pesan apa saja tanpa harus berpergian ke suatu tempat terlebih dahulu.Pembeli juga tidak terikat oleh jarak,mau dimana pun bisa asal ada akses internet.Kelemahan dalam sistem belanja on line adalah terkadang barang yang tiba tidak sesuai spesifikasi,terlambat datang,apabila terjadi kesalahan pengiriman akan rumit.Si pembeli wajib mengetahui tempat online yang akan dikunjungi itu seperti apa,terpercaya atau tidak,kredibel atau tidak,dan yang pasti salah satu cara yang ampuh untuk mengetahui itu semua adalah dari testimoni pelanggan.Konsumen/pembeli juga tidak sungkan untuk bertanya tentang produk dan lain-lain, harus mempunyai rasa tanggung jawab dan kepercayaan satu sama lain antara penjual dan pembeli.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

Kamis, 16 Oktober 2014

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
NAMA : MUHAMMAD NAJMI YUSUF
NPM : 15212014
KELAS : 3EA11



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada dua dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan psokologis. Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan (small reference groups) dan keluarga. Sedangkan kekuatan pisokologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, gambaran diri.
 
Kekuatan Sosial Budaya
a.Faktor budaya
Budaya dapat di definiskan sebagai hasil kreativiras manusia dari satu generasi ke generasi lainnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat.
Implikasi umum dari perubahan budaya untuk ahli permasalahan adalah sebagai berikut :
1.Psikologis untuk cenderung bebas dari ketidak amanan ekonomis.
Konsumen menunjukan :
-          Kecenderungan kearah meningkatkan kekuatan fisik
-          Kecenderungan kearah personalisasi
2.Kecenderungan pada paham antifungisonal.
Konsumen menunjukan :
-          Kecenderungan kearah aliran romantis baru
-          Kecenderungan ke arah suatu yang baru dan suatu perubahan
3.Kecenderungan rekasi melawan komplekasi
Konsumen menunjukan :
-          Kecenderungan ke arah hidup sederhana
-          Kecenderungan kembali kepada alam
b. Faktor Kelas Sosial
Kelas sosial didefiniskan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.
c.Faktor kelompok anutan (small refrence group)
Didefinisikan sebagai sutau kelompok orag yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma dan perilaku konsumen. Kelompok ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok atau organisasi tersebut.
d.Faktor keluarga
Suatu unit masyarakat kecil yang perilaku sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli.

Kekuatan Faktor Pisikologis
a.Faktor pengalaman kerja
Belajar adalah satu perubahan perilaku akibat penalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalam belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan keputusan membeli.
b.Faktor Kepribadian
Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya. Pelayanan yang di tampilkan pramuniaga toko sangat pula dipengaruhinya.
c.Faktor sikap dan keyakinan
Sikap dan keyakinan sangat berpengruh dalam menenentukan suatu produk, merk dan pelayanan. Keyakinan komsumen terhadap suatu merk dapat di ubah mealaui kominikasi persuasif.
d.Konsep diri atau self concept

Perlu menciptakan sesuatu yang sesuai dengan yang di harapkan oleh konsumen.

Minggu, 12 Oktober 2014

Perilaku konsumen dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen

Perilaku konsumen pengertian dan tujuan mempelajari prilaku konsumen
NAMA : MUHAMMAD NAJMI YUSUF
NPM : 15212014
KELAS : 3EA11



Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membua  keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pentingnya Mempelajari Perilaku Konsumen
Ada sejumlah alasan mendasar mengapa perilaku konsumen di pelajari, yaitu :Konsumen dengan perilakunya (terutama perilaku beli) adalah wujud dari kekuatan tawar yang merupakan salah satu kekuatan kompetitif yang menentukan intensitas persaingan dan profitability perusahaan.
Analisis konsumen adalah landasan manajemen pemasaran dan akan membantu manajer dalam melakukan hal berikut :
-          Merancang bauran pemasaran
-          Melakukan segmentasi pasar
-          Melakukan positioning
-          Melakukan analisis lingkungan perusahaan
-          Mengembangkan trend penelitian pasar
-          Mengembangkan produk baru maupun inovasi produk lama
Analisis konsumen memainkan peranan sangat penting dalam pengembangan kebijakan public. Misalnya: perilaku konsumen terhadap sembako yang menghasilkan seperangkat peraturan pemerintah yang mengatur persediaan sembako tersebut.
Pengetahuan mengenai perilaku konsumen dapat meningkatkan kemampuan pribadi seseorang untuk menjadi konsumen yang lebih efektif.
Analisis konsumen memberikan pemahaman tentang perilaku manusia. Studi mengenai perilaku manusia memberikan paling tidak tiga informasi, yaitu :
-          Orientasi konsumen
-          Fakta tentang perilaku pembeli
-          Teori – teori yang menuntun proses berpikir.

Singkatnya perilaku konsumen di pelajari agar lebih memahami tentang apa yang di beli oleh konsumen, mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering ia membeli. Pengetahuan ini kemudian di pakai untuk menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan menciptakan kebutuhan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran. Sebagai pemasar, perilaku konsumen merupakan pegangan untuk benar-benar menjadikan dirinya digerakkan oleh pasar atau konsumen (to be market/consumer driven), sehingga mustahil bila seorang pemasar atau ahli pemasaran mengabaikan pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah dasar untuk membangun keunggulan kompetitif.

Senin, 30 Juni 2014

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL DALAM PEMILU 2014

Politik dan Strategi Nasional Dalam Pemilu 2014
TEMA: POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL DALAM PEMILU 2014




NAMA : MUHAMMAD NAJMI YUSUF
NPM : 15212014
KELAS : 2EA14
SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 


Kata Pengantar

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

           Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari Pak Emiliansyah yang telah memberikan materi dari blognya sebagai referensi isi dari makalah ini, kami sangat berterima kasih kepada beliau. Selain itu dalam membuat makalah ini kami membaca beberapa blog pribadi yang cukup relevan dan dapat dipercaya sebagai referensi.

          Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semoga setiap kata,penjelasan dan tulisan yang ada dalam makalah ini dapat memberi kontribusi yang nyata untuk membawa kehidupan kita bersama ke arah yang lebih baik .
      
 Daftar Isi
Latar belakang .........................................
Politik dan strategi nasional..........................................
Visi dan misi president yang di pilih ..........................................
Kesimpulan  ....................................................................
Penutup     ......................................................

Latar Belakang
Masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpinnya akan habis masa kerjanya dalam waktu yang sangat dekat. Beralihnya masa pemerintahan yang lama ke masa pemerintahan yang baru menimbulkan banyaknya calon-calon pemimpin bangsa yang mendaftarkan diri untuk memimpin bangsa Indonesia. Dan mereka datang dari berbagai partai yang memiliki banyak perbedaan dalam pandangan masing-masing mengenai  langkah bangsa Indonesia ke depannya. Penulis berpendapat bahwa politik dan strategi yang mereka tawarkan harus memiliki nafas pancasila yang terkandung di dalamnya dan tidak melanggar UUD 1945. Tetapi tetap saja, peralihan masa pemerintahan ini menyebabkan perdebatan yang sengit dalam pemilihan umum kali ini.
Dan siapapun presiden yang terpilih pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 nanti akan menentukan arah  perkembangan bangsa Indonesia yang telah berdiri selama 68 tahun ini. Dan kita sebagai bangsa Indonesia lah yang menentukan calon presiden  mana yang akan terpilih pada pemilihan presiden nanti. Karena suara masyarakat  yang menentukan masa depan bangsa Indonesia.

Politik dan Strategi Nasional
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu:
a. Dalam arti kepentingan umum (Politics) Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.
b. Dalam arti kebijaksanaan (Policy) Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :
a. proses pertimbangan
b. menjamin terlaksananya suatu usaha
c. pencapaian cita-cita/keinginan
Politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara.
Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.

Visi dan Misi Jokowi-Jusuf Kalla
1. Menata kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.
2. Memperjuangan agar biaya pendidikan terjangkau bagi seluruh warga negara
3. Tidak akan memberlakukan penyeragaman dalam pendidikan seperti menghapus ujian nasional
4. Mengadakan kurikulum yang menyeimbangkan aspek muatan lokal dan nasional
5. Meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan
6. Rekrutmen dan distribusi tenaga pengajar (guru) yang berkualitas secara merata
7. Memberi jaminan hidup yang memadai pada guru di daerah terpencil, pemberian tunjangan fungsional, dan pemberian asuransi
8. Pemerataan fasilitas pendidikan di seluruh wilayah
9. Memperjuangan Undang-Undang Wajib Belajar 12 tahun dengan membebaskan biaya pendidikan dan segala pungutan
10. Memberikan perhatian yang tinggi terhadap pendidikan.
Kesimpulan
Dalam menegakkan demokrasi di tanah air, kita sebagai bangsa Indonesia perlu untuk menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya agar calon pemimpin yang terpilih untuk memimpin bangsa Indonesia untuk 5 tahun  mendatang benar-benar menjalankan tugasnya sesuai dengan nafas pancasila dan transparan. Karena ini adalah demokrasi, maka pemimpin dipilih oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Hal itu berarti bahwa kita sebagai masyarakatlah yang menentukan kehidupan kita sendiri
Penutup

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca agar memaklumi kekurangan yang ada didalam makalah ini,Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya